Hari ini hampir 2000 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 24 Agustus
tahun 79, terjadi letusan dahsyat gunung Vesuvius tak jauh dari ujung
selatan Italia. Konon letusan itu adalah yang pertama setelah gunung api
tersebut tertidur lelap selama berabad-abad.
Letak Vesuvius, dari http://volcano.und.nodak.edu
Gunung
Vesuvius yang menurut legenda berarti “Putra Ves/Zeus” alias Hercules,
terletak di kawasan Campagnia dekat Teluk Napoli, tak jauh dari kota
industri dan perdagangan Pompeii yang ketika itu berpenduduk lebih dari
20 ribu jiwa. Tak jauh dari sana juga terdapat kota peristirahatan musim
panas, Herculaneum, yang dipenuhi villa, pemandian ala Romawi, dan tak
lupa perjudian. Di sekitarnya dapat dijumpai perkebunan anggur yang
luas, juga beberapa kota kecil seperti Stabiae.
Letusan
pada tahun 79 ini diawali oleh sebuah gempa besar pada tahun 62. Tetapi
bangsa Romawi pada masa itu tidak menghubungkan gempa dengan aktivitas
gunung berapi. Mungkin ini karena mereka, terutama di Campagnia, sudah
terbiasa dengan banyaknya getaran dan goncangan bumi, kecil dan besar.
dari
WikipediaMenjelang tengah hari tanggal 24 Agustus, Vesuvius meledak,
menghamburkan gumpalan abu tebal yang bisa digambarkan menyerupai jamur
atau pohon cemara. Seperti digambarkan Pliny The Younger, filsuf yang
sedang berada di Teluk Napoli pada saat letusan terjadi, dalam suratnya
kepada Tacitus, abu terlempar jauh tinggi ke atas seperti batang, lalu
melebar dan akhirnya berhamburan ke bumi. Tinggi semburan ini diduga
mencapai 30 kilometer, dan selama hampir 12 jam kemudian, Pompeii
seperti dilapisi abu dan kerikil vulkanis setebal beberapa sentimeter.
Penduduk
Pompeii panik dan mulai mengungsi ke luar kota, menyisakan 2000 orang
yang masih bertahan dalam lubang-lubang persembunyian menanti letusan
gunung berakhir. Tapi selambat-lambatnya pada keesokan harinya, mereka
tewas karena keracunan setelah menghirup gas dan abu vulkanis.
Korban
Vesuvius, dari http://www.bbc.co.uk/historySementara Herculaneum
sementara masih terselamatkan pada fase awal karena angin bertiup dari
arah Barat. Tetapi penduduk Herculaneum yang sesungguhnya terletak lebih
dekat dengan Vesuvius, tak sempat lega terlalu lama. Gumpalan abu dan
gas diikuti oleh letusan lava dan bebatuan menenggelamkan kota itu
hingga lebih dari 20 meter. Suhu yang mencapai 400 derajat Celcius
membuat benda organik seperti tubuh manusia menghangus, atau bahkan
meledak.
Letusan
berlangsung selama hampir 24 jam, di mana Vesuvius melepaskan 4
kilometer kubik kandungannya, terutama abu dan bebatuan. Kawasan yang
menderita kerusakan paling parah adalah kawasan di selatan dan tenggara
gunung itu. Jumlah keseluruhan korban yang meninggal dunia mencapai 10
ribu orang.
Pompeii
dan Herculaneum ternyata tak pernah dibangun kembali oleh para -bekas-
penduduknya yang selamat, hingga secara kebetulan ditemukan kembali pada
abad ke-18. Tetapi Vesuvius kini masih berdiri tegak. Ia masih sempat
meletus puluhan kali hingga terakhir kalinya pada tahun 1944. Walaupun
tinggi puncaknya saat ini hanya 1281 meter dari permukaan laut,
satu-satunya gunung berapi benua Eropa yang masih aktif ini akan selalu
mengingatkan akan ganasnya alam yang dapat memusnahkan sebuah kota.
Dan
kita, penduduk Indonesia, sewajarnya juga mengingat bahwa gunung-gunung
berapi di sekitar kita harus selalu diwaspadai aktivitasnya. Terlebih
lagi, karena Indonesia masih memegang rekor jumlah korban tewas
terbanyak akibat letusan gunung berapi, yaitu letusan Gunung Tambora
(Sumbawa, April 1815) yang mengambil 92 ribu jiwa
Gunung Vesuvius Si Pemusnah Peradaban Pompeii
Info Post